Jakarta, Timohh News –

Iran menembakkan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke Israel selama beberapa jam terakhir pada Selasa malam (1/10). Hal ini membuat pertahanan udara Israel kewalahan dengan banyaknya rudal Iran.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan 90 persen rudal yang ditembakkan tepat sasaran. Teheran juga sesumbar bahwa militernya telah menggunakan rudal hipersonik Fatah buatan lokal untuk pertama kalinya dalam serangan terhadap Israel.

Hanya sedikit orang yang percaya bahwa banyak sistem pertahanan udara Israel, seperti Iron Dome, dihadang oleh rudal Iran.

Selain Iron Dome, Israel sebenarnya punya Arrow dan David’s Sling, sistem pertahanan udara yang mampu mencegat rudal balistik Iran. Keduanya berbeda dengan Iron Dome yang hanya digunakan untuk mencegat rudal dan roket jarak pendek.

Arrow adalah sistem pertahanan udara jarak jauh Israel yang mampu mencegat rudal balistik di ketinggian. Menurut ABC News, rudal Arrow 3 memiliki jangkauan 2.400 km dan mampu mencapai ketinggian 160 km.

Ada perbedaan desain antara Panah 2 dan Panah 3. Panah 2 dirancang untuk meledakkan target, sedangkan Panah 3 tidak memiliki hulu ledak. Jadi rudal tersebut akan mengenai sasarannya atau yang disebut dengan “hit for kill”.

David’s Sling, sementara itu, adalah sistem pertahanan udara jarak menengah. Jangkauan rudal ini adalah 40 hingga 300 km. Roket tersebut dibuat oleh Raytheon dan Rafael, yang juga membangun Iron Dome.

Seperti roket Falcon-9, roket ini memiliki dua tahap peluncuran. Gendongan David juga tidak memiliki hulu ledak, ia akan mengenai sasaran dengan energi tumbukan yang tinggi.

Selain Iron Dome, ketiga sistem pertahanan udara tersebut dikatakan berhasil mencegat 99 persen dari 300 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah yang diluncurkan Iran pada April lalu.

Iran kembali menembakkan ratusan rudal ke Israel, serangan itu dilakukan pada Selasa (1/10) tengah malam. Ratusan rudal Iran membunyikan sirene serangan udara di seluruh negara Zionis.

Serangan tersebut menyasar pangkalan udara dan radar militer Israel serta beberapa pasukan keamanan dengan tujuan membunuh Ismail Haniyah dan Hassan Nasrallah.

Serangan tersebut mengakibatkan sebuah rudal nyaris mengenai markas besar badan intelijen Mossad Israel di lingkungan Gilyot di pinggiran Tel Aviv. Kawasan ini padat penduduk dengan banyak kawasan pemukiman dan bisnis. Roket lainnya juga menghantam tempat parkir dekat kompleks bioskop. Hasilnya adalah kawah besar dengan semburan lumpur yang menelan berbagai kendaraan di dekatnya.

Selain markas Mossad, dua rudal lagi jatuh di dekat Pangkalan Udara Navatim dan Pangkalan Udara Tel Nof. Nevatim adalah fasilitas Israel terbesar yang sebelumnya diserang Iran pada 13 April. (wnu/dmi)