Jakarta, Timohh News —
Negara bagian Yordania berada dalam kekacauan bersamaan dengan serangan yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Yordania, negara Arab antara Iran dan Israel, telah beberapa kali menembak jatuh rudal Iran yang ditujukan ke Israel, sehingga tampaknya Amman “melindungi” Tel Aviv dalam perjuangan mereka melawan Teheran.
Pada Selasa (1/10) beberapa rudal Iran yang ditembakkan ke Israel dari Yordania ditembak jatuh karena terbang di wilayah udaranya.
Badan Pertahanan Sipil Yordania mengatakan bahwa Angkatan Udara Kerajaan dan sistem pertahanan udara negara itu mencegat rudal dan drone yang memasuki wilayah udara Yordania.
Menurut juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad Al Momani, hal itu dilakukan untuk menjaga reputasi Yordania.
Al Momani mengatakan, “Posisi Yordania jelas dan permanen, yaitu tidak akan menjadi tempat konflik bagi pihak mana pun.”
Ini kedua kalinya Yordania ‘mendukung’ pertahanan Israel. April lalu, Amman menembak jatuh drone Iran karena memasuki wilayah udaranya.
Saat itu, Iran lebih banyak meluncurkan drone sebagai respons atas pengeboman Israel di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Saat itu, Yordania mengatakan pihaknya telah menembak jatuh pesawat tak berawak Iran untuk memastikan warganya tidak berada dalam bahaya.
Konflik antara Iran dan Israel pada bulan April merupakan konflik langsung pertama antara kedua negara sejak Israel melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza Palestina pada Oktober 2023. Iran adalah pendukung kuat Hamas, yang memberikan bantuan militer dan dana kepada kelompok militan melawan Israel.
Rakyat Yordania tidak menerima keputusan yang diambil negara Yordania yang diyakini dapat membantu memberikan keamanan bagi Israel.
Rakyat Yordania marah karena menganggap pemerintah lebih memilih membantu Israel dibandingkan rakyat Gaza.
Warga Yordania telah melakukan protes selama berminggu-minggu yang menyerukan tentara untuk merawat anak-anak dan perempuan di Gaza, banyak dari mereka telah menjadi korban serangan Israel.
“Dimana tentara al-Karamah?” Kata salah satu pengunjuk rasa.
Al-karamah berarti “kemuliaan, kemuliaan”. Kata ini juga merujuk pada nama perang yang terjadi pada tahun 1968, di mana tentara Yordania memaksa pasukan keamanan Israel untuk mundur dari serangan mereka di Yordania, seperti dilansir surat kabar Guardian.
Keputusan Yordania untuk menangguhkan rudal Iran pada Selasa lalu membuat marah masyarakat.
Seorang warga Yordania, Iyad Al Rantsis, mengeluhkan keputusan Jordan.
Al Rantsis berkata, “Jika Jordan adalah pemimpinnya, mengapa dia harus terseret ke dalam perang yang bukan milik kita.”
Ia juga menyayangkan masyarakat Yordania yang menghadapi bahaya bagi kepentingan dan keamanan Israel. (blq/rds)