Jakarta, Timohh News —
Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah meminta pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk mengebom fasilitas nuklir Iran sebagai tanggapan atas ratusan roket yang ditembakkan ke negara Zionis tersebut.
Bennett juga menyarankan Israel untuk menyerang rezim Iran dan fasilitas minyaknya.
“Israel harus: menyerang program nuklir Iran dan menyerang pemerintah Iran; untuk menyerang dan menghancurkan inti perekonomian rezim [Iran], seperti energi dan sebagainya,” kata Bennett X, Minggu (10 Juni).
Semua itu, lanjutnya, hanyalah sebagian kecil dari apa yang telah dilakukan Iran terhadap Israel.
“Jadi tidak akan membengkak,” kata Bennett.
Komentar Bennett meragukan pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut respons Israel terhadap Iran harus proporsional.
Biden juga menawarkan Israel untuk menahan diri menyerang fasilitas nuklir Iran.
“Mari kita lihat apa yang proporsional dan apa yang terjadi dengan program nuklir,” kata Bennett.
Menurutnya, Iran telah meneror Israel selama 30 tahun terakhir melalui serangan Hamas, Hizbullah, Jihad Islam, dan angkatan bersenjata lainnya.
Israel dan negara-negara Barat sering mengatakan bahwa para militan didukung dan disponsori oleh Iran.
“Rezim Iran telah mendanai, melatih dan mempersenjatai para teroris berbahaya ini,” kata Bennett.
Ia juga membahas serangan Iran terhadap Israel. Pada Selasa (10 Januari) malam waktu setempat, Iran menembakkan 200 rudal balistik ke Israel.
Serangan itu merupakan respons atas kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, komandan angkatan bersenjata Iran, Jenderal Abbas Nilforoushan, dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Militer Iran mengatakan 90 persen rudalnya mengenai sasaran Israel, termasuk Iron Dome dan pangkalan militer.
April lalu, Iran juga langsung menyerang Israel dengan menembakkan total 350 rudal.
Serangan Iran merupakan respons terhadap pemboman fasilitas diplomatiknya di Suriah oleh pasukan Israel.
“Tanpa teknologi darurat Israel, rudal [Iran] bisa membunuh ribuan warga sipil tak berdosa,” kata Bennett.
Iran selalu mengklaim bahwa tindakannya terhadap Israel merupakan bentuk perlawanan terhadap agresi pasukan Zionis untuk menduduki Palestina yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Iran juga secara terbuka mendukung Palestina dan sering menyerukan embargo dan sanksi terhadap Israel. (Yesus/Buck)