Jakarta, Timohh News –
Seorang petugas membawa koper kecil berwarna merah yang ditutupi kain hitam ke Unit Tindak Pidana Korupsi (TPIDCOR) Cabang Kriminal Polresta Banjarbaru setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dugaan resmi Pemprov. Kalimantan Selatan. Minggu (6/10) malam
Pada Senin (7/10) sore sekitar pukul 11.00 WITA, seorang petugas berseragam membawa koper datang dari kendaraan roda empat dan bergegas menuju ruangan unit TPIDCO di Mapolres Banjarbaru. .
Beberapa menit lalu, beberapa petugas yang diduga penyidik gabungan berada di area Satuan Reskrim Polresta Banjarbaru membawa berkas yang dikemas dalam map dan membersihkan plastik yang sering digunakan penyidik untuk menyimpan berkas terkait pengurusan perkara.
Sejumlah awak media merekam aksi petugas yang membawa beberapa berkas dan tas keluar masuk ruangan yang diduga digunakan penyidik KPK untuk memeriksa pejabat Pemprov Kalsel dan saksi lainnya.
Faktanya, sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi penindakan terhadap beberapa tersangka pejabat Pemprov Kalsel, Minggu malam lalu, di Mapolresta Banjarbaru terlihat ada beberapa pejabat yang diperdagangkan.
Polres Banjarbaru, Polda Kalsel membenarkan ruangan itu digunakan penyidik Kenger untuk melakukan pemeriksaan.
Kapolres Banjarbaru Reskrim A.P. ujarnya kepada wartawan di Mapolres Banjarbaru, Senin pagi.
Harris tidak merinci perlunya pemeriksaan yang dilakukan penyidik KPK
Dua mobil Pemprov Kalsel
Sementara itu, dua mobil dinas yang diduga kendaraan Pemprov Kalsel ditemukan terparkir di Mapolres Banjarbaru.
Berdasarkan pantauan di Mapolresta Banjarbaru menjelang siang, Senin, kedua kendaraan tersebut berwarna hitam dengan plat nomor merah DA-1152-PE dan plat putih DA-1371-PG, Mitsubishi Xpander Cross.
Sebelumnya, Minggu malam kemarin, tim penyidik KPIK melakukan penangkapan terhadap pejabat negara di lingkungan Pemprov Kalsel.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencurigai Gubernur Kalimantan Selatan Sahabrin Noor terlibat korupsi. Dalam operasi tangkap tangan (OTET) kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut uang dugaan korupsi itu diterima orang kepercayaan Sahabrin Noor.
“Ada alasan untuk ragu (Gubernur Kalimantan Selatan),” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata melalui pesan singkat, Senin.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berlatar belakang hakim tipikor (TPCOR) ini mengatakan, banyak kasus suap atau gratifikasi yang diberikan melalui orang-orang yang dipercaya penyelenggara negara.
Lembaga Pemberantasan Korupsi mengumumkan akan menggelar OTT di lingkungan Pemprov Kalsel pada Minggu malam. Pejabat negara terjebak dalam operasi rahasia.
Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu malam, Wakil Ketua KPK Nurul Guffran mengatakan, “Benar, KPK aktif melakukan penangkapan.”
Di bidang ini, K.P.K.
(antara / anak)