Jakarta, Timohh News –
Setahun yang lalu, pada tanggal 7 Oktober, Israel memulai agresinya di Jalur Gaza setelah serangan mendadak oleh milisi Hamas, yang menembakkan roket ke Israel. Satu tahun setelah agresi yang berlanjut hingga saat ini, hampir 42 ribu orang kehilangan nyawa.
Sementara itu, memburuknya situasi di Timur Tengah, khususnya di Jalur Gaza dan Lebanon, akhirnya membuat pemerintah Indonesia harus mengevakuasi puluhan WNI dari Lebanon pada pekan ini.
Berikut rangkumannya dalam International Flash Selasa (8/10). Dalam satu tahun agresi brutal Israel di Palestina, 41.870 orang terbunuh
Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, genap satu tahun pada Senin (10/7) ini. Puluhan ribu korban berjatuhan dan kerusakan parah melanda Gaza.
Anadolu Agency melaporkan bahwa agresi Israel di Palestina merupakan salah satu konflik paling merusak di abad ke-21. Ini merupakan perang paling mematikan bagi warga Palestina sepanjang sejarah konflik Israel-Palestina.
Jumlah korban agresi Israel di Jalur Gaza mencapai 41.870 orang. Sementara jumlah korban luka mencapai 97.166 orang dan masih hilang sebanyak 11.000 orang.
WNI yang dievakuasi dari Lebanon tiba di Indonesia
Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Lebanon tiba di Indonesia pada Senin (7/10). Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, sebelumnya mengabarkan, 40 warga negara Indonesia dan satu warga negara asing (WNA) akan terbang dari Lebanon menuju Indonesia pada Minggu (6/10).
WNI telah berangkat ke Indonesia setelah Lebanon diserang Israel dalam beberapa pekan terakhir. Kekuatan militer Negara Zionis bahkan melancarkan invasi darat yang mereka lakukan saat mereka masih mengintensifkan agresinya terhadap Jalur Gaza Palestina.
Brigadir Jenderal Iran Al-Quds menghilang setelah Israel menyerang Lebanon
Kepala Brigade Al-Quds Iran, Esmail Qaani, hilang sejak Israel menyerang Beirut, Lebanon, akhir pekan lalu.
Seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan bahwa ketika Israel menyerang Beirut, Qaani seharusnya berada di Dahiyeh di Lebanon selatan.
Para pejabat Iran mengatakan Qaani telah berada di Lebanon sejak Israel membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September. Namun dia mengatakan Iran dan Hizbullah tidak dapat menghubungi Kaani sejak Israel menyerang Beirut pekan lalu.
Pada tahun 2020, Qani sendiri diangkat menjadi Kepala Brigade Al-Quds. Dia menggantikan pendahulunya, Qassem Soleimani, setelah Amerika Serikat membunuhnya dalam serangan pesawat tak berawak di Bagdad pada tahun 2020.
(DNA)