Jakarta, Timohh News —

Israel belum memutuskan kapan dan bagaimana merespons serangan Iran dengan 200 rudal balistik dan hipersonik pada Selasa (1/10).

Di sisi lain, Iran telah memperingatkan bahwa Israel akan melancarkan serangan yang lebih menyakitkan jika Teheran menerima serangan balasan.

Iran bahkan memberikan ultimatum kepada AS untuk tidak ikut membantu Israel dalam perang ini.

Di sisi lain, dunia internasional mendesak Iran dan Israel menahan diri guna mengurangi dan memperluas perang di Timur Tengah.

Berikut fakta terkini perselisihan Israel dan Iran: Israel akan lebih banyak membunuh pejabat Iran

Israel diperkirakan akan membunuh beberapa pemimpin dan tokoh Iran yang bersekutu dengan Teheran untuk menunjukkan kemampuannya kepada dunia.

Analis militer dan keamanan Elijah J Magnier menilai langkah ini diambil Israel sebagai respons atas hujan ratusan rudal Iran yang ditujukan ke negaranya dan perlawanan milisi pro-Teheran dalam beberapa hari terakhir.

“Saya tidak berpikir pembunuhan adalah pilihan yang akan ditinggalkan Israel, justru sebaliknya,” katanya kepada Al Jazeera.

Israel telah menunjukkan kemampuannya dalam membunuh banyak pemimpin musuhnya, seperti pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan yang terbaru adalah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Dalam penyerangan di Beirut, Lebanon, Israel juga berhasil membunuh wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, yang tewas bersama Nasrallah. Yordania mencegat rudal Iran yang menuju Israel

Tentara Kerajaan Yordania kembali menembak jatuh rudal Iran menuju Israel yang melewati negara itu pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.

Ini adalah kedua kalinya Yordania menolak rudal Iran yang terbang menuju Israel. Tindakan militer kerajaan juga membuat marah masyarakat negara tersebut.

Salah satu warga Yordania, Iyad Al Rantsis, tidak bisa menerima pembenaran militer yang menembakkan rudal Iran ke Israel karena untuk melindungi warga negaranya.

“Jika Yordania adalah prioritas utama, mengapa harus terseret ke dalam konfrontasi yang bukan urusan kita?” kata Al Rantsis seperti dikutip Middle East Eye (MEE).

Dia juga menyesalkan warga Yordania yang menghadapi ancaman terhadap kepentingan dan keamanan Israel.

Kerajaan Yordania beralasan tindakannya hanya untuk pertahanan dan perlindungan kedaulatan negara.

Pasalnya, rudal Iran terbang ke wilayah udara Yordania.

“Posisi Yordania jelas dan permanen, artinya tidak bisa menjadi arena konflik bagi pihak mana pun,” kata juru bicara pemerintah Yordania Mohammad Al Momani. Iran mengajak negara-negara Islam untuk bersatu melawan Israel

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengajak negara-negara Islam untuk bersatu melawan Israel guna mewujudkan kawasan Timur Tengah yang damai dan tenang.

Dalam pertemuan di Doha, Qatar, di sela-sela KTT Dialog Kerjasama Asia (ACD), Pezeshkian mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan bahwa negara-negara Islam harus bersatu untuk melawan genosida Israel di Jalur Gaza di Palestina dan Lebanon baru-baru ini. terbakar. .

Pezeshkian mengatakan jika negara-negara Islam tidak bersatu, agresi seperti Gaza dan Lebanon akan terjadi di kota dan negara lain.

“Jika kita tidak bersatu melawan agresi di Gaza dan Lebanon, besok giliran kota dan negara lain yang mengalaminya,” kata Pezeshkian mengutip Mehr News. (rds)