Jakarta, Timohh News —
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komfo) memaparkan sederet capaian proses digitalisasi Indonesia, mulai dari pemerataan jaringan di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T) hingga penyiaran digital melalui program analog switch-off (ASO).
“Dalam rangka percepatan pemerataan jaringan internet di seluruh Indonesia khususnya di wilayah 3T, kami juga telah membangun infrastruktur telekomunikasi di tiga tingkat yaitu backbone, middle mile, dan last mile,” ujar Wamenkominfo. Informasi Nezar Patria pada perayaan Hari Postel Bhakti ke-79 di Kantor Pos Pusat Indonesia, Bandung, Jumat (27/9).
Nezar mengatakan, di tingkat backbone, pihaknya telah menggelar jaringan serat optik Palapa Ring yang tingkat utilisasinya mencapai 766 Gbps.
Kemudian pada tingkat middle mile berupa peluncuran satelit SATRIA-1 dan pada tingkat last mile berupa pembangunan Base Transceiver Stations (BTS) yang telah dibangun di 6.665 desa/Kelurahan.
“Total akses internet nasional mencapai 18.697 lokasi,” kata Nezar.
Sementara itu, kata Nezar, Cominfo juga terus mendorong peningkatan persentase penduduk yang terlayani penyiaran digital melalui penerapan ASO.
Menurut Nezar, pada tahun 2019 hingga akhir tahun 2023, penyiaran digital akan menjangkau 76,44 persen penduduk Tanah Air.
Tak ketinggalan juga, layanan pos juga disebut-sebut mengalami beberapa perbaikan.
“Jumlah kantor pos pada tahun 2022 mencapai 16.984 titik di seluruh Indonesia. Selain itu, cakupan layanan pos telah mencapai 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan, dan menjangkau 940 lokasi terpencil di Indonesia.” kata Nezar.
Selanjutnya Hari Bhakti Postel diperingati setiap tahun pada tanggal 27 September.
Perayaan ini memperingati keberhasilan Angkatan Muda Telegraf Pos dan Telepon (AMPTT) dalam mengembalikan Pelayanan Telegraf Pos dan Telepon (PTT) ke rahim Ibu Pertiwi.
Dalam perayaan Hari Bhakti Postel ke-79 ini mengangkat tema “Digital Nusantara untuk Indonesia Maju”. (bromin/dmi)