Jakarta, Timohh News —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, sejak serangan Hamas hampir setahun lalu, negaranya dilanda perang dari segala penjuru.
“Sekarang, Israel mempertahankan diri di tujuh penjuru melawan musuh-musuh peradaban,” kata Netanyahu dalam keterangan video, dikutip CNN, Sabtu (5/10).
Perang tersebut telah melibatkan Hizbullah yang didukung Iran di utara, Hamas di Gaza, Houthi di Yaman, “teroris” di Tepi Barat, dan milisi Syiah di Irak dan Suriah.
“Kami sedang berperang dengan Iran, yang pekan lalu menembakkan lebih dari 200 rudal balistik langsung ke Israel dan berada di balik perang tujuh penjuru melawan Israel,” katanya.
Netanyahu mengatakan dia akan memenuhi janjinya untuk mengubah keseimbangan kekuatan di Israel dan Lebanon utara. Hizbullah Lebanon akan melancarkan serangan roket, rudal, dan drone ke Israel mulai 8 Oktober 2023.
Terkait Jalur Gaza, ia mengatakan Israel berhak membela diri dan negaranya tidak akan melupakan 101 sandera yang disandera Hamas.
Netanyahu juga mengomentari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan negara-negara lain bahwa mereka harus memberlakukan embargo senjata terhadap Israel.
“Tenang, Israel akan berjuang sampai menang, demi kita dan demi perdamaian dan keamanan dunia,” ujarnya.
Kelompok militan yang didukung Iran tersebar di Timur Tengah dan telah lama berkonflik dengan Israel. Namun, pada 7 Oktober 2023, konflik meningkat setelah Hamas menyerang Israel sehingga memicu perang di Jalur Gaza.
Kelompok Houthi dan Hizbullah mengatakan serangan mereka di Gaza adalah pro-Palestina, yang sekarang menjadi lokasi kampanye militer Israel yang telah menewaskan puluhan ribu orang. (jelek)