Jakarta, Timohh News –
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Israel “terbunuh” setelah Iran menembakkan ratusan roket ke negara itu pekan lalu.
Kepastian Netanyahu itu disampaikannya saat membuat siaran pers dan diposting di saluran YouTube resmi Presiden Israel pada Sabtu (10/5).
“Iran telah dua kali menembakkan ratusan roket ke wilayah kami dan ke kota-kota kami, dalam salah satu serangan roket terbesar dalam sejarah,” kata Netanyahu.
Pada malam 1 Oktober waktu setempat, Iran menembakkan 200 roket dan roket ke wilayah Israel.
Militer Iran mengklaim bahwa 90 persen rudal mereka mengenai sasaran Israel, termasuk pangkalan udara dan sistem pertahanan Iron Dome.
“Tidak ada negara di dunia yang akan menerima serangan terhadap kota dan warganya, bahkan negara Israel sekalipun,” kata Netanyahu.
Israel, lanjutnya, mempunyai tanggung jawab dan hak untuk mempertahankan diri dan merespons agresi Iran.
“Dan kami akan melakukannya,” kata Netanyahu.
Setelah menembakkan ratusan roket, Iran memperingatkan Israel untuk tidak membalas serangan tersebut. Jika hal ini tidak diikuti, Teheran akan melancarkan serangan yang lebih destruktif.
Namun Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan tak lama setelah serangan Iran bahwa Israel akan merespons dengan segala cara yang mereka miliki.
Israel dikatakan menargetkan pembangkit listrik tenaga nuklir, kilang minyak atau infrastruktur militer.
Jika saling serang terus berlanjut, banyak ahli khawatir akan terjadi perang di Timur Tengah dan kekerasan pasukan Zionis di Jalur Gaza akan terhenti atau bahkan tidak terselesaikan.
(isa/wis)