Jakarta, Timohh News —
Tony Boothby, pengacara Sean ‘Diddy’ Combs untuk 120 korban, memberi hormat kepada banyak selebriti yang bertemu dengan rapper tersebut atau menghadiri berbagai pestanya.
Melansir TMZ, pada Senin (7/10), para selebritis sempat mengajukan petisi perdamaian kepada korban sebelum persidangan. Permintaan perdamaian ini dilakukan agar nama mereka tidak disebutkan di pengadilan.
Boothby melanjutkan, banyak orang terkenal yang mengetahui bahwa mereka mungkin akan didakwa dalam beberapa minggu ke depan.
Dia kemudian mengirimkan surat kepada orang terkenal tersebut yang menyatakan bahwa mereka dapat membayar penyelesaian untuk mengajukan gugatan perdata.
Orang-orang dalam kategori ini mencakup siapa saja yang pernah terlibat dalam dugaan kejahatan seksual, kata Buzby.
Kategori ini mencakup mereka yang terlibat dalam kekerasan seksual, membantu melakukan kejahatan, dan pergi ke pesta ketika mengetahui bahwa orang-orang sedang dibius dan dianiaya.
Daftar nama yang muncul di persidangan rapper tersebut juga mencakup orang-orang dari daerah PDD yang menyaksikan kejahatan tersebut dan tetap bungkam serta membantu menutupi kejahatan seksual tersebut.
Pengacara juga mengatakan bahwa beberapa artis menanggapi surat tersebut, bahkan mencapai kesepakatan damai dengan klien yang diwakili oleh Tony Buzby.
Tony Boothby saat itu mengatakan bahwa persidangan pertama minggu ini tidak akan melibatkan selebriti, melainkan badan usaha yang memfasilitasi dugaan kejahatan Sean Diddy.
Sementara itu, Boothby memastikan pihaknya akan mengusut lebih lanjut sejumlah laporan dugaan pelanggaran seksual yang dilakukan PDD. Pendiri Bad Boy Records mewakili lebih dari 100 korban.
Dia berencana untuk mulai mengajukan tuntutan hukum di berbagai negara bagian dalam 30 hari ke depan dan berjanji untuk mengidentifikasi terdakwa lainnya.
Dugaan pelecehan seksual Ini dimulai pada awal tahun 1991 dan telah diterapkan di beberapa negara bagian, sebagian besar di New York, California, Georgia, dan Florida.
Sebagian besar pelecehan dikatakan terjadi di pesta kulit putih yang diselenggarakan oleh PDD. Pada saat penyerangan terjadi, 25 tersangka masih di bawah umur, korban termuda berusia sembilan tahun.
PDD sebelumnya ditangkap pihak berwenang di New York pada Senin (16/09). Saat itu, ia masih mendekam di penjara karena tindak pidana perdagangan manusia untuk tujuan seks dan pengiriman untuk tujuan prostitusi. Dia membantah semua tuduhan itu.
(jalan buntu)