Jakarta, Timohh News —
Israel diduga melakukan pembalasan terhadap fasilitas nuklir Iran setelah Teheran menembakkan ratusan rudal hipersonik dan balistik ke Israel pada Selasa malam (1/10).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan membuat Iran “membayar” atas serangan yang merusak sejumlah fasilitas militer dan melukai beberapa orang.
Para pengamat mengatakan Israel dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, sebuah rencana yang telah lama dibahas oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Risiko serangan [Israel] terhadap program nuklir Iran sangat tinggi karena kubu Iran, Hizbullah, sedang bertekuk lutut,” kata Ali Waez, direktur Proyek Iran di International Crisis Group.
“Pasukan AS sudah berada di wilayah tersebut untuk melindungi Israel, dan ini adalah kesempatan sekali dalam satu generasi bagi Israel untuk melawan ancaman serius yang dirasakan dari Iran selama beberapa dekade,” tambahnya. melalui Al Jazeera.
Fasilitas nuklir Iran berlokasi di banyak tempat. Amerika Serikat dan pengawas nuklir PBB yakin Iran mempunyai program senjata nuklir rahasia. Namun Teheran membantah klaim tersebut.
Jadi di manakah fasilitas nuklir utama Iran yang bisa menjadi sasaran serangan Israel?
Natan
Pabrik Nuklir Natanz di Qom memiliki dua pabrik pengayaan, yaitu Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Bawah Tanah (FEP) dan Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Percontohan Di Atas Tanah (PFEP).
FEP dibangun untuk pengayaan skala komersial dan terdiri dari 50.000 sentrifugal. Saat ini, sekitar 14 sentrifugal dipasang di Natanz, sekitar 11.000 di antaranya berfungsi untuk memurnikan uranium hingga kemurnian 5 persen.
Meskipun PFEP di atas tanah memiliki beberapa ratus sentrifugal, Iran menggunakannya untuk memperkaya uranium hingga tingkat 60 persen.
Menurut diplomat yang mengetahui fasilitas di Natanz, FEP terletak sekitar tiga lantai di bawah tanah.
Mengarungi
Fordo adalah situs pengayaan yang digali di dalam gunung dan diyakini lebih terlindungi dari kemungkinan pemboman dibandingkan FEP.
Perjanjian nuklir tahun 2015 melarang Iran memperkaya uranium di Fordow. Saat ini terdapat 1.000 sentrifugal yang beroperasi di Iran, sebagian kecil di antaranya adalah mesin IR-6 yang mampu melakukan pengayaan hingga 60 persen.
Selain itu, Iran baru-baru ini menggandakan jumlah sentrifugal yang dipasang di Ford, yang semuanya merupakan mesin IR-6 baru.
Isfahan
Iran memiliki pusat teknologi nuklir besar di pinggiran Isfahan, kota terbesar kedua di Iran setelah Teheran.
Isfahan memiliki fasilitas produksi pelat bahan bakar (FPFF) dan fasilitas konversi uranium (UCF) yang dapat mengubah uranium menjadi uranium heksafluorida, yang diumpankan ke mesin sentrifugal.
Isfahan memiliki fasilitas untuk memproduksi logam uranium. Proses ini dinilai sangat sensitif karena termasuk dalam tahapan yang digunakan untuk merancang inti bom nuklir.
Hondab
Iran memiliki reaktor air berat yang baru dibangun sebagian. Awalnya bernama Arak, fasilitas reaktor tersebut sekarang disebut Khondab.
Reaktor air berat menimbulkan ancaman proliferasi karena dapat dengan mudah menghasilkan plutonium, yang digunakan untuk membuat inti atom. Bushehr.
Bushehr adalah satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir Iran yang beroperasi di pantai Teluk Persia, yang menggunakan bahan bakar Rusia yang nantinya bisa diambil alih oleh Rusia, sehingga mengurangi risiko proliferasi.
(DNA)