Jakarta, Timohh News —
Presiden Jokowi mengingatkan Indonesia untuk memperkuat kekuatannya. Selain itu, dunia masih menghadapi ketidakpastian perekonomian.
“Sudah saatnya negara kita bersatu, negara ini harus bersatu, negara ini harus bersatu, semua bersatu, seperti yang disampaikan Pak Lilik (Presiden Compass Group) tadi, semua harus bersatu, karena di dunia ini hampir semua harus bersatu. .Semuanya tidak pasti di permukaan,” kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Summit di Ibu Kota Pulau (IKN), Jumat (11/10).
Joko mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun depan diperkirakan hanya 2,7% hingga 2,8%. Saat ini, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5%. “Ini patut kita syukuri,” kata Joko.
“Kita sering lupa bersyukur, dan sering tidak membandingkan keadaan di negara lain dengan keadaan di negara kita,” ujarnya.
Joko mengatakan, yang harus diulangi saat ini adalah berpikir positif dan optimisme. Namun, kata dia, tidak ada yang namanya baik atau buruk dalam hal yang paling populer saat ini.
Bahkan, kata Jokowi, india diharapkan menjadi kekuatan ekonomi bersama Tiongkok dan India.
Ia meyakini, dalam lima tahun ke depan, pendapatan per kapita Indonesia bisa mencapai US$8.000 atau 124,4 juta rupiah (kurs US$15.554). Angka ini melonjak dari pendapatan per kapita sebesar US$5.060 (78,7 juta dong).
“Dalam lima tahun ke depan sekitar US$11.000 atau US$12.000. Dalam 10 tahun ke depan mungkin kita bisa melonjak, dan statistik dari lembaga internasional bisa mencapai US$23.000.”
Namun, kata Jokowi, mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah. Salah satunya adalah pemerintah harus berani mengambil keputusan dan melakukan akuntansi.
Saya yakin purnawirawan Jenderal Prabowo Subianto bisa membawa kita semua mencapai angka-angka yang saya sebutkan tadi, ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat menunggu pengumuman calon menteri yang diusung Prabowo pada pekan depan. Ia membantah telah mengganggu Prabowo.
“Saya juga tidak mau ikut campur dalam urusan hak. Jadi saya tidak mau ikut campur. Tapi kalau ada yang bertanya, saya jawab,” ujarnya.
(fby/sfr)