Jakarta, Timohh News.

Tiga tokoh Papua diperkirakan akan menjadi menteri dan wakil menteri di kabinet Merah Putih kubu Prabowo-Gibran.

Mereka antara lain Bahlil Lahadalia yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Natalius Pigai yang menjabat Menteri Hak Asasi Manusia. Sedangkan Rebekah Haluk menjadi perempuan pertama asal dataran tinggi Papua yang diserahi jabatan Wakil Menteri Dalam Negeri. 

Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, kata Presiden RI Prabowo Subianto saat membentuk kabinetnya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20 Oktober).

Bahlil bukanlah menteri kabinet baru; Beliau merupakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di bawah Presiden Jokowi. Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BCPM.

Saat ini, Golkar juga menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut. Bahlil dilantik sebagai ketua umum pada Munas Agustus 2024 menggantikan Airlanga Hartarto.

Lahir di Fakfak, Papua Barat, aktivis jebolan Himpunan Mahasiswa Islam (HmI). Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua HIPMI pada tahun 2015-2019.

Sementara itu, aktivis hak asasi manusia Papua Natalius Pigai ditunjuk sebagai Menteri Hak Asasi Manusia. Untuk Pilpres 2024, Pigai bekerja di tim kuasa hukum TKN Prabowo-Gebron.

Pigai sendiri merupakan mantan Komisioner Komnas HAM periode 2012-2017. Saat menjabat anggota Komnas HAM, ia pernah menjadi anggota Subkomite Pemantauan dan Penyidikan.

Mengutip Laporan Tahunan Komnas HAM Tahun 2014. Selama kurun waktu tersebut, Komnas menerima dan memproses 1.400 dari 3.600 pengaduan yang masuk ke HAM.

Selain menjabat sebagai Komisioner Komnas HAM, Pigai juga pernah terlibat dalam organisasi lain seperti Yayasan Sejati yang memperjuangkan hak-hak masyarakat marginal di Papua, Dayak, Sasak, dan Aceh pada tahun 1999-2002.

Selain aktif di beberapa lembaga swadaya masyarakat, beliau juga pernah menjabat sebagai Ministerial Officer (Ir Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wee) pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia pada tahun 1999 hingga 2004, dan jabatan terakhirnya adalah sebagai petugas konstruksi dan peneliti di bidang ketenagakerjaan, yang mengkhususkan diri dalam migrasi internal dan internasional. (mnf/tidak)