Jakarta, Timohh News —
Militer Israel (IDF) telah mengumumkan pembukaan kembali penyeberangan Kisufim di Gaza tengah untuk meningkatkan aliran bantuan ke ujung selatan Jalur Gaza Palestina.
Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, demikian pernyataan Reuters pada Jumat (9/9).
Badan-badan bantuan telah memperingatkan akan terjadinya krisis kemanusiaan di wilayah utara, tempat pasukan Israel melancarkan operasi besar selama lebih dari sebulan.
Tentara Israel mengatakan akan membuka penyeberangan baru setelah pekerjaan rekayasa selama beberapa minggu terakhir untuk membangun pos pemeriksaan dan jalan beraspal.
Sebelumnya, pada Oktober lalu, dua menteri Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, menulis surat kepada otoritas Israel, menuntut langkah nyata untuk menghilangkan situasi yang memburuk di wilayah kantong Palestina.
Surat itu kemudian diunggah ke Internet oleh seorang reporter Axios, di mana dia memberi waktu 30 hari kepada pemerintah Israel untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.
Salah satu tuntutan yang tertuang dalam surat tersebut adalah pembukaan penyeberangan kelima ke Gaza.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel (Kmenahan) pada Kamis (11/7) menyatakan negaranya telah menandatangani perjanjian pembelian 25 pesawat canggih F-15 senilai 5,2 miliar dolar atau Rp 81,7 juta dari Amerika Serikat.
Kesepakatan pembelian jet tempur dari Boeing merupakan bagian dari paket bantuan AS yang disetujui oleh pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris dan Kongres AS awal tahun ini.
Pengumuman resmi dari Israel berbunyi: “Tadi malam (Rabu), Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak besar untuk pembelian jet tempur F-15 generasi berikutnya, di mana kami akan membeli 25 jet tempur canggih yang diproduksi oleh Perusahaan Boeing Amerika. .”
“Kontrak tersebut, bernilai sekitar $5,2 miliar, akan berasal dari dana bantuan AS dan mencakup opsi untuk membeli 25 pesawat lagi di masa depan,” pengumuman tersebut dikutip oleh “Al Jazeera”.
Sebelumnya, Israel memiliki kontrak pembelian jet tempur F15EX melalui program Penjualan Militer Luar Negeri AS hingga tahun 2028.
Diketahui, Amerika Serikat memiliki beberapa perusahaan senjata besar internasional seperti Lockheed Martin, Raytheon, Boeing, Northrop Grumman, dan General Dynamics.
Dengan kekuatannya di bidang persenjataan, AS dikenal sebagai pemasok senjata terbesar Israel, menyediakan lebih dari 90% impor senjatanya.
Negeri Paman Sam memberikan bantuan militer kepada Israel senilai sekitar $4 miliar atau Rp62,8 triliun setiap tahunnya, termasuk sekitar $500 juta atau Rp7,8 triliun untuk pertahanan udara dan rudal.
Israel juga menghabiskan banyak uang untuk membeli senjata Amerika.
Tentara Israel mengingatkan warga Jalur Gaza bagian utara untuk segera mengungsi pada Kamis (11/7). Daerah ini dikatakan sebagai ‘zona pertempuran’ yang berbahaya.
“Kami informasikan kepada Anda bahwa daerah yang ditentukan dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya. Demi keselamatan Anda, segera bergerak ke selatan,” kata juru bicara militer Avihai Adrei dalam postingan di X (Twitter), dikutip AFP.
Sejak awal Oktober, tentara Israel telah melakukan operasi dengan intensitas yang semakin meningkat di bagian utara Jalur Gaza. Perintah evakuasi bertahap telah dikeluarkan di daerah tersebut.
Juru bicara pemerintah Israel David Mancher mengatakan mereka berusaha memisahkan warga Gaza dari teroris Hamas. Beginilah cara Israel menyerang kelompok teroris.
“Hari ini ada warga di Gaza utara yang dievakuasi ke tempat aman,” ujarnya.
Serangan brutal Israel terhadap Palestina terus berlanjut sejak Oktober 2023. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Palestina, sekitar 43.374 warga Palestina tewas dan 102.261 orang lainnya luka-luka akibat serangan Israel.
Kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak. (Reuters/Anak)