Jakarta, Timohh News –
Pada Selasa (10/12), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan memberikan kesaksian untuk pertama kalinya dalam kasus korupsi yang menjeratnya.
Dia diperkirakan akan hadir di pengadilan di Tel Aviv untuk menjawab dakwaan terhadapnya, termasuk mantan ajudan dekatnya.
“Saya akan berbicara di pengadilan. Saya tidak akan mencalonkan diri,” kata Netanyahu, menurut kantor berita AFP.
“Saya telah menunggu hari ini selama 8 tahun. Saya ingin jujur selama 8 tahun, saya telah menunggu selama 8 tahun untuk menyingkirkan kejahatan tak berdasar ini.”
Persidangan Netanyahu akan berlangsung di Tel Aviv, yang sekarang menjadi Yerusalem. Langkah ini dilakukan demi alasan keamanan dan Netanyahu akan membuat pengumuman di lapangan.
Sidang korupsi Netanyahu telah berlangsung sejak Mei 2020. Awalnya, persidangan diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan.
Namun, Netanyahu terus menunda keputusan tersebut karena konflik di Gaza dan Lebanon. Dia selalu membantah melakukan kesalahan.
Netanyahu sendiri diadili dalam tiga kasus korupsi terpisah yang diajukan pada tahun 2019. Kasus 1000, Kasus 2000, dan Kasus 4000, yang mencakup tuduhan suap, penipuan, dan ketidakjujuran.
Dalam kasus pertama, Netanyahu dan istrinya Sara diduga diberi hadiah senilai 700.000 shekel (sekitar 3,1 miliar franc Rwanda) oleh dua pengusaha sebagai imbalan atas bantuan politik.
Dalam kasus kedua, Netanyahu dituduh bekerja sama dengan pengusaha Arnon Mozes, pemilik surat kabar harian Yedioth Ahronoth, untuk mendapatkan kabar baik. Sebagai imbalannya, Netanyahu akan memotong surat kabar saingan Yedioth Ahronoth, Israel Hayom.
Terakhir, kasus ketiga menyangkut kabar baik Netanyahu dan istrinya di situs populer Walla, milik teman dekatnya Shaul Elovitch. Netanyahu melakukan ini dengan mengatur agar Elovitch terhubung dengan perusahaan telepon yang menjadi target Elovitch. (blq/dna)