Jakarta, Timohh News —
Situs media sosial Elon Musk X (sebelumnya Twitter) telah menangguhkan atau menghentikan akun Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei @Khamenei_Heb. Silakan periksa alasannya.
Akun Khamenei ditangguhkan pada Senin (28 Oktober), beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran sebagai tanggapan atas ratusan serangan rudal balistik dan hipersonik yang dilakukan Teheran awal bulan ini.
Berbicara tentang Times of Israel di akun Twitter-nya, dia berkata: “Rezim Zionis melakukan kesalahan. Perhitungan mereka mengenai Iran salah.”
Hisab melanjutkan: “Kami akan membuat mereka memahami kekuatan, kemampuan, inisiatif dan kemauan yang dimiliki negara Iran.”
Penangguhan akun Ibrani Khamenei juga terjadi setelah ia mengeluarkan pernyataan di akun Twitter-nya.
Sebuah catatan dari platform media sosial Musk berbunyi: “Akun telah ditangguhkan. X telah ditangguhkan karena melanggar aturan.”
X memiliki aturan yang melarang konten yang bersifat kekerasan atau kebencian. Namun, ada pengecualian.
X dapat menangguhkan akun “lembaga negara atau pemerintah.”
X bermarkas di Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat dan selalu mendukung tindakan Israel.
Ini bukan pertama kalinya akun media sosial Khamenei ditangguhkan. Beberapa waktu lalu, akun Facebook dan Instagram miliknya juga dihapus oleh Mehta.
Awal tahun ini, Mehta menghapus akun Khamenei setelah diketahui melanggar peraturan perusahaan.
“Kami telah menghapus akun-akun ini karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan Organisasi dan Individu Berbahaya kami,” kata juru bicara Meta saat itu.
Kebijakan ini tidak mengizinkan organisasi atau individu yang menyatakan misi kekerasan atau melakukan kekerasan untuk muncul di semua platform media sosial dengan meta. Ini termasuk individu yang mengagungkan, mendukung, atau mewakili organisasi teroris yang ditetapkan oleh pemerintah AS.
Sebelumnya, Israel menyerang Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas Korps Garda Revolusi Iran (Pasdaran) yang menembakkan ratusan rudal ke Israel pada awal Oktober.
Tindakan Iran ini bukan tanpa alasan. Setelah rezim Zionis membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Garda, mereka menyerang Israel sebagai balasannya.
Hizbullah dan Hamas adalah milisi pro-Iran. Bersama dengan banyak milisi lainnya di Timur Tengah, Hizbullah dan Hamas adalah anggota front perlawanan yang didukung Iran.
Tujuan utama Front Perlawanan adalah untuk menghilangkan penindasan dan kolonialisme Israel.
(Tim/DMI)