JAKARTA, Timohh News —
Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Monem Annan berbicara setelah milisi berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Annan mengatakan rakyat menderita di bawah pemerintahan Assad dan ingin melepaskan diri dari rezimnya.
“Apa yang terjadi di Suriah merupakan perjuangan nyata pihak oposisi dan ini merupakan keinginan rakyat Suriah,” kata Annan dalam debat virtual yang digelar Partai Gelora, Rabu, 12 November.
Perdana Menteri Annan juga menekankan bahwa situasi di Suriah bukan bagian dari konflik Timur Tengah.
Baru-baru ini, Timur Tengah sedang dilanda kebakaran akibat serangan Israel ke Palestina yang dimulai pada Oktober 2023. Pasukan Zionis juga ikut serta dalam serangan timbal balik yang dilakukan milisi Hizbullah Lebanon.
Selain itu, Israel menyerang rudal dengan Iran. Serangkaian peristiwa memanas di Timur Tengah dan mengkhawatirkan seluruh dunia.
Pada hari ini, Perdana Menteri Annan juga mengungkap latar belakang jatuhnya rezim Assad.
Menurutnya, Assad telah mempertahankan cengkeramannya di Suriah dengan dukungan Rusia dan Iran.
Namun kini Rusia fokus berperang dengan Ukraina. Iran juga sibuk berurusan dengan Israel.
Di sisi lain, Hizbullah yang mendukung Assad mengalami kerugian besar dari Israel.
Hizbullah bahkan menarik pasukannya keluar dari Suriah dan membiarkan milisi bebas berkeliaran.
Sejak akhir November, milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah menyerang Suriah, menguasai kota-kota strategis termasuk Aleppo dalam waktu singkat.
Lalu, pekan lalu, mereka menyerang Damaskus dan berhasil menguasai istana presiden.
Peristiwa ini merupakan kemenangan bagi sebagian warga Suriah namun menimbulkan kekhawatiran mengenai pergantian rezim bagi sebagian lainnya.
(isa/rds)