Jakarta, Timohh News —
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada Kamis (9/10).
Direktur Yugen Bertumbu Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan langkah IHSG saat ini sepertinya masih sesuai dengan model merger tradisionalnya. Hal ini mempengaruhi ketegangan emosional.
Konflik tersebut disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas. Diantara kondisi tersebut, dirilis beberapa data yang menunjukkan bahwa kondisi perekonomian masih stabil, dan memperkuat aktivitas para penerbit.
“Hal ini diperkirakan akan memperkuat kebangkitan IHSG untuk beberapa waktu ke depan. Hari ini IHSG berpeluang untuk bergerak sideways,” kata William mengutip riset hariannya.
Dengan pandangan tersebut, William memperkirakan IHSG akan bergerak ke level support 7.454 dan resistance 7.636. Ia juga menjadi penasihat banyak saham yaitu BBCA, SMGR, BBNI, JSMR, ITMG, CTRA, LSIP dan AKRA.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan IHSG akan membuka kemungkinan memulai pembalikan tren jika berhasil menembus ke atas level 7.642 sebagai resistance terdekat.
Namun jika bertahan di bawah 7.642, kemungkinan IHSG akan terus melemah hingga ke 7.429.
“Menurut indikator MACD menunjukkan tren menurun,” kata Ivan.
Hari ini Ivan memperkirakan IHSG akan berada di level support 7.429, 7.386, dan 7.347. Sedangkan level resistancenya adalah 7.642, 7.763, 7.810, dan 7.853.
IHSG ditutup pada level 7.501 pada Rabu (9/10) sore. Indeks saham tersebut melemah 55,85 poin atau minus 0,74 persen pada perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp 12,78 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 34,47 miliar lembar saham.
(ldy/Agustus)