Jakarta, Timohh News –
Media Arab mengancam wasit kontroversial Bahrain dan Indonesia, Ahmed Al-Kaaf, dengan kematian.
Wasit Oman Ahmed Al Kaf terlihat usai keputusan kontroversialnya saat menjadi wasit kualifikasi Piala Dunia 2026 Bahrain melawan Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10).
Seorang wasit, Ahmed Al-Kaf, mengambil keputusan kontroversial untuk melanjutkan pertandingan meski ada lebih dari enam menit waktu tambahan di penghujung babak kedua. Keputusan tersebut mempengaruhi hasil pertandingan karena Bahrain berhasil mencetak gol pada menit ke-90 + 9 untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Timnas Indonesia yang tidak puas dengan keputusan wasit Ahmad al-Kaf pun melayangkan surat protes ke AFC.
Di saat yang sama, masyarakat Indonesia pun turut mengambil tindakan dan melaporkannya di akun Instagram Ahmad Al-Kaf.
Bahkan ada warganet yang membuat meme berisi ancaman terhadap Ahmed Al-Kaaf.
Protes Indonesia diliput oleh banyak media Arab.
Sebuah rumah media Arab menulis headline “Ketika sepak bola berubah menjadi terorisme” dalam berita yang dimuat pada Minggu (10 Januari 2016).
Cora menulis: “Suara pertandingan Indonesia-Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia Asia masih menimbulkan kontroversi setelah suporter Indonesia marah kepada wasit Oman Ahmed Al-Kaf setelah pertandingan imbang 2-2. Selesai”.
Cora menulis: “Ide tersebut belum pernah terjadi sebelumnya, ketika kelompok penggemar di komunitas Indonesia mempublikasikan nomor telepon wasit, mengiriminya pesan yang mengancam akan membunuhnya dan memerasnya, serta foto-foto yang diposting di jalan-jalan Jakarta tampaknya mempertanyakan apakah dia ditangkap. .” jamak
Media Arab lainnya, Cairo 24, juga mengungkap ancaman fans Indonesia kepada Ahmad al-Kaf.
Cairo 24 menulis: “Banyak penggemar Indonesia yang memposting di media sosial foto wasit Oman Ahmed Al-Kah di jalanan Jakarta, Indonesia dengan judul: Buronan ini dicari, hidup atau mati.”
Media Arab lainnya bernama SA24 juga mengungkapkan kemarahan fans Indonesia terhadap Ahmed Al-Kaf.
SA24 menulis dalam beritanya pada Minggu (13/10): “Pendukung Indonesia mengatakan mereka ingin Ahmad al-Kaaf hidup atau mati setelah skandal Bahrain.”
(rhr/nva)