Jakarta, Timohh News —

Bulan Oktober diperkirakan akan menjadi awal musim hujan yang akan tiba dengan cepat di banyak wilayah Indonesia. Lihatlah ramalan cuaca.

Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hanya sebagian kecil wilayah Tanah Air yang diguyur hujan pada Agustus. Namun, sebagian besar musim hujan terjadi pada akhir September hingga November.

“Jadi musim hujan mulai kapan? Perubahan pola curah hujan di Indonesia berarti hujan tidak turun bersamaan,” kata Kepala BMKG Duikurita Karnawati saat jumpa pers online musim hujan 2024/2025, Kamis. (19/9).

“Musim hujan 2024-2025 terjadi di sebagian kecil wilayah pada Agustus 2024. Kemudian diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah lainnya pada September hingga November 2024,” imbuhnya.

Dari total 699 Zona Iklim (ZOM), Dwikorita menyebutkan, 75 ZOM atau 10,7 persen zona tersebut memasuki musim hujan pada September.

Selanjutnya, 210 ZOM atau 30,04 persen wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober, dan 181 ZOM atau 25,9 persen wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan pada bulan November.

Sementara menurut Dwikorita, karakteristik musim hujan tahun 2024-2025 diperkirakan berada dalam kategori normal. Hal ini mengacu pada kondisi yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering.

Setelah itu, Indonesia bagian barat akan mengalami musim hujan pada November hingga Desember 2024, dan Indonesia bagian timur pada Januari hingga Februari 2025.

Namun perlu diketahui juga bahwa ada wilayah yang musim hujannya memiliki kelembapan yang sama atau lebih tinggi dari biasanya, yakni 35,6 persen.

Selain itu, pemantauan defisit iklim global hingga September 2024 menunjukkan beberapa kondisi. Pengamatan di Pasifik menunjukkan ENSO dalam keadaan netral dengan indeks minus 0,29. Sedangkan di Samudera Hindia, pemantauan IOD menunjukkan kondisi netral dengan indeks positif sebesar 0,27.

“Kondisi Enso dalam fase netral diperkirakan akan berkembang menjadi La Niña lemah mulai Oktober 2024. Sedangkan kondisi IOD diperkirakan masih netral hingga setidaknya awal tahun 2025,” kata Divekurita.

Badan Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menyatakan kondisi El Niño Southern Oscillation (ENSO) yang terdiri dari anomali cuaca El Niño dan La Nina saat ini dalam kondisi netral.

Namun, “La Niña mungkin terjadi pada bulan September-November (kemungkinan 71 persen) dan terus berlanjut,” kata badan tersebut.

La Niña telah meningkat dari akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025. NOAA memperkirakan munculnya La Niña pada Januari hingga Maret 2025.

Ardhasena Sopaheluwakan, Wakil Meteorologi BMKG, mengatakan ada beberapa penyebab hujan lebat di Indonesia. Salah satunya peran fenomena cuaca La Nina.

Jadi kalau kita lihat La Niña belum terjadi, tapi diprediksi akan segera datang, meski lemah, kata Arda Sena.

Lalu kalau kita lihat juga di Indonesia, suhu lautnya hangat. Karena itu, sebagian besar wilayah monsun masuk pada awal musim pra hujan. Dia menambahkan.

Berikut jadwal awal musim hujan di beberapa wilayah Indonesia pada bulan Oktober:

– Sebagian besar Sumatera Selatan – Sebagian besar Pulau Jawa – Sebagian besar Pulau Kalimantan – Pesisir Barat Sulawesi Selatan – Pesisir Utara Sulawesi Utara – Maluku Utara – Maluku dan Cayman Sebagian kecil Papua Barat

(TIM/DMI)