Jakarta, Timohh News –
Menteri Kesehatan Rwanda, Sabine Nansimana, telah menyatakan diakhirinya penyebaran virus Marburg yang mematikan di Rwanda.
Pernyataan itu muncul setelah hampir dua minggu tidak ada kasus baru, AFP melaporkan.
“Virus Marburg telah berakhir di Rwanda,” kata Nansimana dalam konferensi pers bersama Africa CDC, badan pemantau kesehatan Uni Afrika, Kamis (14/11).
“Saya dengan senang hati melaporkan di sini hari ini bahwa hampir dua minggu telah berlalu tanpa adanya kasus dan sebulan tanpa kematian terkait penyakit Marburg,” katanya.
Penyakit Marburg diumumkan di Rwanda pada akhir September dan vaksinasi dimulai pada bulan Oktober.
“Sejak itu kami telah memerangi virus ini untuk mengendalikannya di Rwanda,” jelas Nsanizmana.
Semua pasien yang dirawat karena virus tersebut telah dipulangkan. Kami membuat kemajuan besar. “
Marburg ditularkan ke manusia melalui kelelawar buah dan termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan Ebola
Virus ini sangat menular, dengan angka kematian mencapai 88%. Demam berdarah Marburg sering terjadi pada pasien dengan perdarahan dan kegagalan organ. (sfr/sfr)