Jakarta, Timohh News –
Militer Israel telah melancarkan 200 serangan udara di Lebanon dalam 24 jam terakhir, sementara Hizbullah meluncurkan drone melewati perbatasan utaranya pada Senin (14/10).
Sejauh ini, fokus operasi militer Israel di Lebanon berada di Lembah Bekaa bagian timur di pinggiran Beirut.
Menurut Al Jazeera, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga fokus pada operasi di selatan, tempat pasukan Israel dan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) bentrok.
Menanggapi serangan tersebut, Hizbullah menembakkan roket ke sasaran tempat pasukan Israel melakukan operasi militer di al-Marj.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Serangan mendadak Israel terjadi setelah drone Hizbullah menyerang pangkalan militer dekat Binyamin, utara Tel Aviv.
“Pilot ini mampu menembus radar pertahanan Israel dan menghantam kamp pelatihan elit Brigade Golani di Binyamin,” kata Hizbullah dalam pernyataannya kepada CNN.
Binyamina terletak 40 mil atau 64 km dari perbatasan Lebanon.
Beberapa pengamat menduga Hizbullah menggunakan drone Mirsad-1 yang mampu membawa bahan peledak hingga 40 kilogram.
Serangan “Hizbullah” menewaskan empat tentara Israel dan melukai tujuh lainnya.
Serangan itu merupakan yang paling mematikan sejak Hizbullah dan Israel saling berperang pada Oktober 2023.
Dalam beberapa pekan terakhir, Israel melancarkan serangan brutal ke Lebanon. Mereka bahkan menyerang pos UNIFIL di negara tersebut.
Sejak 16 September, 1.500 warga sipil telah terbunuh akibat operasi intensif Israel di Lebanon. (Yesus/rds)