Jakarta, Timohh News —
Surat Al-Hadid ayat 22 merupakan ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa segala sesuatu yang tidak terjadi tertulis dalam Kitab atau dipelihara Tuhan sebelum Tuhan Yang Maha Esa menciptakan ciptaan-Nya.
Bencana alam yang terjadi seperti gempa bumi, banjir, dan musibah yang menimpa manusia seperti kecelakaan, penyakit, dan lain-lain, ditentukan oleh kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Artinya, tidak ada sesuatu pun yang terjadi di alam ini yang luput dari ilmu Tuhan Yang Maha Esa, seperti dikutip dari buku Memahami Bahasa Al-Qur’an Melalui Fisika Bagian 1.
Surat Al-Hadid ayat 22 diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk mengingatkan sebagian umat Islam yang masih percaya pada ramalan, mencari pertolongan pada kekuatan gaib dan bertanya kepada dukun atau peramal.
Ayat ini menjadi pengingat bahwa hanya Tuhan Yang Maha Esa yang mengetahui segalanya, dan mereka hanya perlu meminta pertolongan kepada-Nya, karena hanya Tuhan yang Maha Mengetahui.
Al-Hadid adalah Surat ke-57 dalam Al-Qur’an, dan memiliki 29 ayat. Surah ini tergolong surah Madinah. Berikut bacaan Surat Al-Hadid ayat 22 dalam bahasa Arab dan Latin dan terjemahannya dikutip dari laman Al-Qur’an NU Online.
Mâ seorang wanita muda, Mimbatin, di tanah, maupun di Infosicum, kecuali di Katabim, sebelum saya, atas otoritas Nabrah.
Artinya: Tidak ada musibah yang menimpa bumi dan tidak menimpa kamu kecuali di dalam kitab (Lawh Mahfouz) sebelum Kami mendatangkannya. Ya, itu mudah bagi Tuhan.
Tafsir Surat Al-Hadid ayat 22
Terdapat beberapa tafsir terhadap Surat Al-Hadid ayat 22 dari para ulama yang berbeda-beda, sebagaimana disebutkan oleh Tafsir Webb. Berikut beberapa tafsirnya: 1. Tafsir Al-Wajeez
Setelah Tuhan Yang Maha Esa menunjukkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang memohon ampun, Dia menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah perintah Tuhan yang tertulis dalam Loh yang Diawetkan.
Setiap musibah yang terjadi di bumi, seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, dan sejenisnya, serta musibah yang menimpa kalian seperti penyakit, kecelakaan, dan sejenisnya, semuanya tertulis dalam kitab yang berjudul Al-Lawh Al- Mahfouz, sebelum kami menciptakannya.
Inilah yang sebenarnya terjadi, artinya segala sesuatu yang terjadi sangat mudah bagi Allah. Hal ini kami sampaikan kepadamu agar kamu tidak bersedih atas apa yang kamu lewatkan dan tidak mampu kamu capai, serta jangan bergembira dan sombong atas apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan menyombongkan diri atas manfaat atau karunia yang telah Dia berikan.2. Tafsir Tahlili
Ayat ini menjelaskan bahwa segala bencana dan musibah yang menimpa permukaan bumi, seperti gempa bumi, banjir, dan bencana alam lainnya, serta bencana yang menimpa manusia, seperti kecelakaan, penyakit, dan sejenisnya, pasti terjadi. Itu tertulis di Tablet yang Diawetkan sebelum Tuhan menciptakan ciptaan.
Artinya, tidak ada sesuatu pun yang terjadi di alam ini yang berada di luar pengetahuan Tuhan dan tidak tertulis dalam hukum yang dilestarikan.
Menentukan segala sesuatu yang akan terjadi sangatlah mudah bagi Allah, karena Dia mengetahui segala sesuatu, apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, kecil dan besar, apa yang kelihatan dan apa yang ghaib.
Ayat ini menjadi peringatan bagi sebagian umat Islam yang masih mempercayai ilmu gaib, seperti meminta benda-benda suci dari kuburan, atau bertanya kepada dukun tentang hal-hal yang akan terjadi, dan lain-lain.
Mereka seharusnya hanya percaya pada Tuhan, karena hanya Dia yang memutuskan segalanya. 3. Kepercayaan terhadap adanya kekuatan gaib selain kekuasaan Tuhan termasuk keterlibatan-Nya pada makhluk-Nya, dan tidak berarti kepercayaan terhadap ketuhanan monoteistik yang ada pada Tuhan. Tafsir Kementerian Agama RI (Kemenag).
Setelah Tuhan Yang Maha Esa menunjukkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang memohon ampun, Dia menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah perintah Tuhan yang tertulis dalam Tablet yang Diawetkan.
Setiap musibah yang terjadi di bumi, seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, dan sejenisnya, serta musibah yang menimpa kalian seperti penyakit, kecelakaan, dan sejenisnya, semuanya tertulis dalam kitab yang berjudul Al-Lawh Al- Mahfouz, sebelum kami menciptakannya.
Inilah yang sebenarnya terjadi, artinya segala sesuatu yang terjadi sangat mudah bagi Allah. Hal ini kami sampaikan kepadamu agar kamu tidak bersedih atas apa yang kamu lewatkan dan tidak mampu kamu capai, serta jangan bergembira dan sombong atas apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong dan sombong atas nikmat atau karunia yang telah diberikannya.
Demikianlah bacaan Surat Al-Hadid ayat 22 bahasa Arab Latin, terjemahan lengkap beserta tafsirnya. Semoga dengan memahami tafsir ayat ini menjadikan kita hamba semakin beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. (yuh/yuh)