Jakarta, Timohh News —
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Israel tidak memberi mereka jaminan mengenai serangan terhadap situs nuklir Iran sebagai pembalasan atas serangan 200 rudal balistik dan hipersonik Iran pada Selasa (1/10).
Presiden Joe Biden sebelumnya menyatakan Amerika Serikat, negara yang kerap membantu Israel, tidak akan mendukung Tel Aviv dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.
CNN, mengutip sumber pejabat Departemen Luar Negeri AS, melaporkan bahwa AS berharap Israel tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.
“Kami berharap dan menginginkan kekuatan dan kebijakan (dari Israel). Namun, seperti yang kami tahu, tidak ada jaminan,” kata sumber tersebut.
Tak hanya itu, Israel dikabarkan tidak bisa menjamin tidak akan menjadikan serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai waktu untuk melakukan serangan balik ke Iran.
“Sulit untuk dijelaskan,” katanya.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyatakan tidak mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
“Jawabannya adalah tidak,” kata Biden ketika ditanya apakah dia mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran sebelum berangkat mengunjungi North Carolina, seperti dilansir Anadolu.
Dia mengatakan Israel mempunyai hak untuk menanggapi serangan Iran pada hari Selasa dan bahwa Israel harus siap untuk melakukannya secara proporsional.
“Kami akan berdiskusi dengan Israel apa yang akan mereka lakukan,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua anggota G7 sepakat bahwa Israel “mempunyai hak untuk merespons, namun mereka harus merespons secara proporsional.”
Hal ini terjadi setelah Iran menembakkan lebih dari 180 roket ke wilayah Israel pada Selasa (1/10), yang disebut sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Garda Revolusi Iran baru-baru ini.
Israel sendiri Selasa malam berjanji akan menanggapi serangan itu pada waktu yang mereka pilih, dan menyebutnya sebagai eskalasi yang serius dan berbahaya. (mab/chri)