Jakarta, Timohh News —
Wallahu a’lam bishawab adalah ungkapan bahasa Arab ketika seseorang merasa ada sesuatu di luar pengetahuannya dan hanya Allah yang mengetahui kebenarannya.
Ungkapan “Wallohu a’lam bishawab” juga didengar dan diucapkan oleh para ulama setiap selesai khutbah atau setelah seseorang selesai menjelaskan sesuatu.
Ungkapan tersebut sebenarnya menunjukkan sikap tawadu (tawadu) dan yakin terhadap ilmu Allah Ta’ala yang artinya Walahu alam bishawab.
WALLAH ALAM BISHAWAB (WALLH ALMU BALAUWAB) Secara harfiah berarti “Hanya Allah yang mengetahui kebenaran” sebagaimana dijelaskan oleh berbagai sumber.
Dari segi kegunaannya, hal ini dapat diartikan sebagai cara untuk mengakui bahwa pengetahuan manusia terbatas dan hanya Tuhan yang mengetahui segala sesuatu secara sempurna dan benar.
Frasa ini biasanya digunakan ketika seseorang tidak yakin sepenuhnya terhadap suatu hal, merasa perlu direvisi, atau sedang mengutarakan pendapat subjektif.
Kapan waktu mengucapkan Allahu alam bishawab?
Waktu yang tepat untuk mengucapkan Wallohu alam bishawab dapat digunakan dalam situasi berikut.1. Saat menjawab pertanyaan
Jika seseorang ditanya tentang suatu masalah agama, hukum atau sesuatu yang jawabannya kurang jelas, dan dia tidak yakin apakah jawabannya benar atau yakin jawabannya salah, dia dapat mengatakan “wallahu alam bishawab”. hanya Allah yang mengetahui kebenaran mutlak. Dengan berkomentar
Jika seseorang mengutarakan pendapat pribadinya terhadap suatu persoalan, terutama dalam perdebatan agama atau akhlak, maka ungkapan “wallahu alam bishawab” dapat menunjukkan bahwa meskipun itu pendapatnya, ia memahami bahwa hanya Allah yang berhak. pengetahuan.3. Menghadapi ketidakpastian
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian atau dalam berbagai pendapat yang berbeda, ungkapan “wallahu alam bishawab” dapat dikatakan menegaskan bahwa Allah adalah sumber kebenaran yang hakiki.
Contoh penggunaan “Wallohu alam bishawab”.
Di bawah ini adalah contoh penggunaan kalimat “Wollahu a’lam bishawab” dalam berbagai situasi.
· Contoh dalam konteks perdebatan agama
“Saya pikir hukum bisa memutuskan hal itu, tapi Tuhan melarang.”
· Saat menjawab pertanyaan kompleks
“Ada perbedaan pendapat mengenai hal ini dan ini pendapat saya, Tuhan memberkati Anda.”
Dengan menggunakan kalimat “Wollahu a’lam bishawab”, ia menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran seseorang terhadap batas ilmu manusia, sekaligus menekankan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala kebenaran. (avd/fef)