Jakarta, Timohh News —
Militer Israel disebut sedang “mempersiapkan respons” terhadap serangan ratusan roket Iran yang ditembakkan ke Israel pada Selasa (10 Januari).
“IDF (tentara Israel) sedang mempersiapkan respons terhadap serangan ilegal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga sipil Israel,” kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada AFP.
Pejabat tersebut tidak merinci bentuk dan waktu “serangan balasan” tersebut. Namun surat kabar Israel Haaretz mengatakan tanggapan militer Israel akan “signifikan.”
“IDF sedang mempersiapkan serangan besar-besaran di Iran menyusul serangan roket dari Teheran minggu ini,” lapor Haaretz.
“Militer tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Iran akan kembali menembakkan rudal ke wilayah Israel,” lanjut laporan itu.
Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal hipersonik dan balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September.
Sebagian besar rudal Iran disebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel atau Iron Dome. Meskipun beberapa rudal lainnya menghantam pangkalan militer, dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan besar atau kematian.
Selain merespons kematian Nasrallah, serangan Iran juga disebut-sebut sebagai balas dendam atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu.
Pada hari Jumat (4/10), Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan khotbah yang sangat jarang terjadi pada salat Jumat yang dihadiri ribuan warga Iran.
Dalam khotbahnya, Khamenei menegaskan bahwa keberadaan Israel “tidak akan bertahan lama” dan menyerukan negara-negara Muslim untuk melawan musuhnya, Israel. Saat tampil di depan umum saat berkhotbah, Khamenei juga terlihat membawa senapan di sisinya.
(dasar)