Studi Ungkap Gunung Everest Makin Tinggi, Pakar Bongkar Pemicunya

Jakarta, Timohh News —

Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, semakin tinggi akibat aktivitas “pembajakan” sungai. Baca penjelasannya.

Hasil penelitian para ilmuwan yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience menunjukkan bahwa sebuah sungai menelan sungai yang lebih kecil di Himalaya ribuan tahun lalu dan mendorong Everest menjadi seperti sekarang ini.

Everest merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848,86 meter di atas permukaan laut. Kisah asal usul Everest dimulai sekitar 40-50 juta tahun yang lalu, ketika daratan ​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​memberi memiliki memiliki memiliki memiliki telah menjadi masalah? telah menjadi masalah? munculnya puncak-puncak berbatu yang menjadi pegunungan Himalaya selama jutaan tahun. .

Everest merupakan puncak tertinggi dengan ketinggian sekitar 250 meter.

Pengukuran GPS terbaru menunjukkan bahwa Everest tumbuh dengan kecepatan sekitar 2 milimeter per tahun, bukan 1 milimeter per tahun seperti yang diperkirakan sebelumnya. Menurut hasil penelitian terbaru, peningkatan tambahan ini disebabkan oleh peristiwa geologi baru-baru ini, yaitu tindakan “pembajakan”.

Dalam penelitiannya, para peneliti menjelaskan bahwa Sungai Kosi di Himalaya menguasai sebagian anak sungai Arun sekitar 89.000 tahun yang lalu. Proses ini, yang dikenal sebagai pembajakan sungai, memicu serangkaian peristiwa geologis yang mengubah lanskap.

Ketika aliran hilir ditingkatkan dengan pembajakan, sistem Kosi mulai mengikis lebih banyak batuan dari lembah di bawah Everest. Ketika gunung-gunung tersebut pecah, bagian lain dari Himalaya akan naik untuk mengkompensasi kehilangan tersebut.

Dengan menggunakan simulasi komputer, para peneliti memperkirakan bahwa tindakan penyeimbangan ini, yang dikenal sebagai rebound isostatik, mengangkat Everest dan dua puncak terdekat lainnya, Lhotse dan Makalu, setidaknya 15 meter dan mungkin hingga 50 meter.

“Studi kami menunjukkan bagaimana perubahan mendadak pada sistem sungai dapat berdampak luas pada lanskap,” kata rekan penulis studi Jin-Gen Dai, seorang profesor geologi di Universitas Geologi Tiongkok di Beijing, kepada CNN Selasa (1 /10).

“Tabrakan lempeng adalah penyebab utama tingginya Everest, namun penemuan kami menambah potongan baru pada teka-teki rumit ini,” lanjutnya.

Pemandangan yang tidak terdefinisi

Dye mengatakan potongan teka-teki ini menjelaskan mekanisme pembentukan gunung yang telah lama diabaikan. Ketika sistem sungai mengikis batuan, puncak di sekitarnya akan naik karena pantulan elastis kerak bumi.

“Lanskapnya seperti berada dalam keadaan tersuspensi – lebih rendah di beberapa tempat, lebih tinggi di tempat lain,” jelasnya.

Hubungan antara erosi sungai dan hilangnya puncak gunung telah didokumentasikan dan dipelajari dengan baik di tempat-tempat seperti Pegunungan Alpen, Antartika, dan Dataran Tinggi Colorado, kata Dye.

“Biasanya, sungai dan gunung mencapai semacam keseimbangan di mana erosi dan pengangkatan saling menyeimbangkan,” kata Dye.

Namun, ketika sungai tiba-tiba berubah arah, hal itu dapat mengguncang banyak hal. Perubahan mendadak ini dapat menyebabkan erosi yang cepat, yang pada gilirannya menyebabkan gunung-gunung naik melalui pantulan isostatik.

Akan terus bertambah di halaman berikutnya…

Related Posts

Selain iPhone 16, Kemenperin Larang Penjualan Google Pixel di RI

Jakarta, Timohh News – Kementerian Perdagangan (Kemenperina) terus melarang pembelian dan penjualan ponsel Google Pixel di Indonesia. Periksa alasannya. Menteri Perdagangan Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, alasan pemerintah melarang Google…

Pakai Cara Ini untuk Amankan Nomor Hp dari Pinjol

Jakarta, Timohh News — Gunakan metode ini untuk melindungi nomor ponsel Anda dari penipuan online. Dijamin simpel dan tidak ribet. Pemasaran dan penagihan pinjaman online terkadang mengganggu aktivitas sehari-hari karena…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Menhan AS Telepon Menhan Yahudi, Menlu AS Blinken Bakal ke Israel

  • By editor
  • November 22, 2024
  • 0 views
Menhan AS Telepon Menhan Yahudi, Menlu AS Blinken Bakal ke Israel

Rupiah Terangkat ke Rp15.629 Berkat Data Penjualan Ritel

  • By editor
  • November 22, 2024
  • 2 views
Rupiah Terangkat ke Rp15.629 Berkat Data Penjualan Ritel

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Obat Diet Populer Ozempic?

  • By editor
  • November 22, 2024
  • 3 views
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Obat Diet Populer Ozempic?

Selain iPhone 16, Kemenperin Larang Penjualan Google Pixel di RI

  • By editor
  • November 21, 2024
  • 3 views
Selain iPhone 16, Kemenperin Larang Penjualan Google Pixel di RI

Hasil Liga Voli Korea: AI Peppers Kalah, Posisi Red Sparks Aman

  • By editor
  • November 21, 2024
  • 2 views
Hasil Liga Voli Korea: AI Peppers Kalah, Posisi Red Sparks Aman

Hotel Tertua di Dunia Ini Sudah Beroperasi Sejak Tahun 705 Masehi

  • By editor
  • November 21, 2024
  • 4 views
Hotel Tertua di Dunia Ini Sudah Beroperasi Sejak Tahun 705 Masehi