Jakarta, Timohh News —
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melaporkan pada Jumat (4/10) saat ini terdapat empat warga negara Indonesia (WNI) yang berada di zona konflik yang terletak di Lebanon Selatan.
Tiga orang di antaranya merupakan WNI di Tir dan satu orang di Saida.
Benar, kalau dilihat di sini, masih ada (WNI) di Lebanon selatan. Masih ada empat WNI di Lebanon selatan. (Total) 1 (orang) bekerja di UNIFIL (di Saida). Sisanya di Tirus. “, kata Judha. Nugraha, Direktur Departemen Perlindungan Sipil Indonesia.
Yudha juga mengatakan, 116 WNI masih berada di Lebanon. Jumlah terbanyak berada di Beirut yakni 58 orang.
“Ini informasi terbaru kami. Jadi (saat ini) kami masih punya 116 WNI di Lebanon. Kebanyakan di Beirut. 116 itu sebagian besar WNI Lebanon, pelajar, dan masyarakat kami menikah dengan pelajar. Pekerja migran,” imbuhnya.
Selain itu, Judha memaparkan perkembangan perpindahan WNI di Lebanon sejak Agustus hingga saat ini. Menurutnya, sejak Agustus 2024, sebanyak 65 WNI dan 1 WNA berhasil dipindahkan dari Lebanon.
“Sejak Agustus hingga saat ini, kami telah berhasil merelokasi total 65 WNI dan 1 WNA,” kata Judha.
Pada tanggal 10, 18, dan 28 Agustus 2024, gelombang pertama WNI dipindahkan melalui udara, gelombang ke-3, sedangkan gelombang ke-4 dan ke-5 dipindahkan melalui jalur darat melalui Suriah pada tanggal 2 Oktober 2024.
Terakhir, Yudha mengimbau seluruh masyarakat Indonesia di Lebanon untuk waspada. Pasalnya Kementerian Luar Negeri telah menyatakan seluruh wilayah di Lebanon merupakan wilayah berbahaya bagi WNI.
“Saat ini kami mengatakan bahwa seluruh wilayah Lebanon berada dalam status aksi 1,” saran Judha.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, ada sekitar 25 WNI yang dievakuasi dari Lebanon. Pemindahan tersebut dilakukan melalui jalur darat, yakni melalui Suriah.
“Jadi korban kali ini sudah di (jalur) darat. Tadi pagi saya dapat kabar mereka sampai dengan selamat lewat Suriah, lewat Damaskus dan selanjutnya akan kembali ke Indonesia. Jumlahnya (sekitar) 20 sampai 25 (orang),” kata Retno Agung, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (3/10). (gas/pajak)