Jakarta, Timohh News.
Indonesia dan Korea Selatan (ROK) memperkuat kerja sama dengan membangun transportasi ramah lingkungan di Bali.
Direktur Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian ESDM/Bappenas Nijhar Mariji mengatakan Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangani pilot project sistem kendaraan listrik dan sedang mengembangkan proyek investasi transportasi ramah lingkungan di Bali atau Bali. Mobilitas elektronik pada tahun 2023.
Dikatakannya, Indonesia telah membuat sistem dan mengembangkan peta jalan angkutan umum bus listrik di Bali.
“Dan sekarang kita sedang membahas bagaimana pelaksanaan proyek tersebut karena kita berada dalam masa transisi,” kata Nizhar di Jakarta Pusat, Kamis lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Nizhar saat menjadi pembicara pada lokakarya Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia bekerja sama dengan Korea Foundation.
Sebelum proyek dilaksanakan, pejabat perlu menentukan rute dan mempertimbangkan rencana besar pemerintah Bali untuk membangun LRT, kata Nijhar. Menurutnya, segala sarana transportasi yang berkaitan dengan mobilitas warga Bali dan wisatawan perlu diperhatikan.
Nizhar mengatakan, mereka juga harus memikirkan charger untuk membuat jalur bus listrik.
“Oleh karena itu, kami akan mengkaji titik penataan stasiun pengisian bus,” ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah Korea Selatan akan menyumbangkan beberapa bus listrik ke Pulau Dewata sebagai bagian dari proyek “transportasi ramah lingkungan” di Bali.
Kementerian Korea juga akan menyediakan 15 atau 10 bus listrik dan stasiun pengisian daya, kata Nijhar.
Nizhar mengatakan, masing-masing kementerian menunggu untuk memaparkan kajian atau perkembangan transportasi bersih di Bali kepada pemerintahan baru, sehingga kajian yang sudah ada tidak perlu direvisi.
Proyek e-mobilitas Bali akan fokus pada pengujian sistem kendaraan listrik dan pengembangan peta jalan investasi untuk Bali. Proyek ini ditandatangani oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS dan organisasi multilateral Global Green Growth Institute (GGGI) yang berbasis di Korea Selatan.
Rilis resmi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyebutkan proyek tersebut merupakan langkah progresif untuk menggerakkan sektor transportasi menuju solusi berkelanjutan terhadap permasalahan pulau dewata.
Mereka juga berharap e-mobilitas Bali dapat menjadi contoh di sektor lain dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian secara keseluruhan.
(Ans/fea)