Jakarta, Timohh News —
Pada Kamis (24 November), Turki mengumumkan serangan pesawat tak berawak di Suriah yang menewaskan 27 orang. Serangan ini terjadi kurang dari 24 jam setelah seorang “teroris” menyerang markas besar pabrik pesawat Turki di Ankara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa pasukan Turki telah “meningkatkan serangan udara dan darat secara signifikan di Suriah utara dan timur” sejak Kamis.
Observatorium juga mengatakan pihaknya telah mencatat 45 serangan pesawat tak berawak dan empat serangan udara Turki yang menargetkan infrastruktur utama, termasuk air, listrik, dan gas di Suriah.
Sementara itu, menurut AFP, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa serangan udara Turki menewaskan 12 warga sipil di timur laut Suriah dan melukai 25 lainnya.
“Selain daerah pemukiman, pesawat tempur dan drone Turki (UAV) juga menyerang toko roti, pembangkit listrik, fasilitas minyak dan pangkalan pertahanan (Kurdi),” tambah SDF.
SDF yang didukung AS telah memimpin operasi melawan kelompok teroris ISIS dari wilayah lain Suriah sejak 2019.
Saat ini, Türkiye melihat Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang mengendalikan SDF, sebuah cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap Ankara sebagai teroris.
Pasukan Turki dan kelompok pemberontak menguasai sebagian wilayah Suriah utara setelah beberapa serangan lintas perbatasan sejak tahun 2016, terutama oleh SDF.
Serangan Türkiye terhadap Suriah terjadi tak lama setelah Ankara melakukan serangan udara pada hari Rabu terhadap 32 pasukan Kurdi di Irak dan Suriah.
Serangan terhadap sasaran Kurdi ini terjadi setelah Ankara menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atas serangan mematikan terhadap markas besar Industri Dirgantara Turki (TAI) di ibu kota provinsi tersebut.
Kecelakaan itu menewaskan lima orang dan melukai 22 lainnya.
Beberapa jam kemudian, “operasi udara melawan teroris dilakukan di Irak utara dan Suriah,” kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan.
“Sebanyak 32 serangan teroris berhasil digagalkan.”
Invasi Turki ke Suriah terjadi pada saat Timur Tengah masih belum pulih dari perang antara Israel dan banyak kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas Palestina di Gaza, dan Houthi di Yaman.
Türkiye bahkan telah memperingatkan tentara di dekat perbatasan Suriah karena serangan Israel terhadap negara tersebut sudah mendekati perbatasannya. (rds/bac)