JAKARTA, Timohh News —
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, belum ada keputusan akhir terkait larangan penjualan online (ojol) bahan bakar minyak tambahan (BBM) alias pertalite.
Menurut Bahlil, pemerintah masih mengkaji program penyaluran BBM bersubsidi.
“Kemarin saya sampaikan pelatihan sudah selesai. Ya kita tunggu sampai pelatihan selesai sampai ada pengumuman. Lakukan semuanya dengan baik,” kata Bahlil di kantor Menteri ESDM di Jakarta, Jumat. (29/11).
Bahlil menjelaskan, dirinya telah mengajukan program dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto, salah satunya berupa Bantuan Keuangan Langsung (BLT).
Pemerintah saat ini menunggu data rumah tangga penerima subsidi energi, listrik, dan bahan bakar yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kami mendorong masyarakat penerima BLT untuk memisahkan porsi untuk membayar listrik dan porsi untuk membayar asuransi, bukan bahan bakar,” ujarnya.
Sebelumnya, Bahlil menjelaskan, dirinya tidak bisa menikmati Pertalite CS karena ojol adalah pekerjaan profesional.
“Tidak (termasuk kriterianya). Dia pakai sepedanya untuk urusan. Untung saja kalau dia punya sepeda, itu untuk saudara kita (ojol) yang bawa mobil. Saudara kita itu pakai uang,” kata Bahlil saat ditemui di kediamannya di Jakarta pada Rabu (27/11) Sec.
Asosiasi Pengemudi Pajak Sepeda Motor Online Garda Indonesia juga menolak larangan tersebut. Grup Jojol mengancam akan melakukan tindakan besar-besaran jika pemerintah benar-benar melarang konsumsi Pertalite CS.
“Pernyataan Pak Balil ini merupakan seruan agar para pengemudi kami melakukan protes keras terhadap pemerintah. Kejahatan apa lagi yang akan dilakukan pemerintah ini?” kata Igun Wicaksono, Ketua Umum Persatuan Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia.
(Audio/Mikrofon)